Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, memperingatkan bahwa kesabaran AS terhadap konflik Suriah dan nasib Presiden Bashar al-Assad sangat terbatas.
"Rusia perlu memahami, bahwa kesabaran kami bukannya tidak terbatas. Sebenarnya, sangat terbatas dengan atau tidak Assad akan bertanggung jawab," kata Kerry selama kunjungan ke Norwegia, seperti disitir dari Al Arabiya, Rabu (15/6/2016).
Kerry mengatakan, gencatan senjata mungkin tidak berhasil dan Rusia diperlukan untuk memberikan tekanan kepada Assad untuk menghormati gencatan senjata dan memungkinkan pengiriman bantuan.
Kerry juga menyinggung tentang memerangi kelompok ekstrimis dan terorisme. Namun, ia menolak klaim jika dunia terlibat dalam benturan peradaban antara Barat dan Islam.
"Tidak, ini bukan benturan peradaban. Ini adalah perjuangan antara peradaban itu sendiri dan barbarisme, antara peradaban dan eksploitasi politik baku fundamental dan campuran fasisme abad pertengahan dan modern, bersama-sama pada saat yang sama," tukasnya.
"Rusia perlu memahami, bahwa kesabaran kami bukannya tidak terbatas. Sebenarnya, sangat terbatas dengan atau tidak Assad akan bertanggung jawab," kata Kerry selama kunjungan ke Norwegia, seperti disitir dari Al Arabiya, Rabu (15/6/2016).
Kerry mengatakan, gencatan senjata mungkin tidak berhasil dan Rusia diperlukan untuk memberikan tekanan kepada Assad untuk menghormati gencatan senjata dan memungkinkan pengiriman bantuan.
"Tidak, ini bukan benturan peradaban. Ini adalah perjuangan antara peradaban itu sendiri dan barbarisme, antara peradaban dan eksploitasi politik baku fundamental dan campuran fasisme abad pertengahan dan modern, bersama-sama pada saat yang sama," tukasnya.
source/sindonews