Pada masa perubahan APBN 2013 beberapa waktu lalu sempat beredar kabar tentang ditundanya pembelian heli serang Apache, atau setidaknya pernyataan Kementerian Pertahanan yang menyatakan pembelian Apache akan ditinjau atau dinegosiasikan. Pernyataan tersebut, tidak sepenuhnya salah, namun kenyataannya, Kemenhan telah memiliki rencana yang jelas terkait pembelian helikopter serang AH 64 Apache.
Baca juga : Helikopter Mi-24 Andalan Rusia Untuk Menyerang ISIS di Suriah
Baca juga : Helikopter Mi-24 Andalan Rusia Untuk Menyerang ISIS di Suriah
Data yang didapatkan ARC tentang Program Rencana Kerja Pemerintah 2014, terlihat jelas rencana pembelian Apache secara sistematis. Anggaran pembelian telah disiapkan tidak hanya untuk tahun 2014, melainkan hingga tahun 2017. Pada tahun 2014, dianggarkan sebanyak Rp 3 triliun atau 300 juta USD . Ditahun-tahun berikutnya juga dianggarkan sekitar Rp 3 triliun hingga tahun 2017.
Baca juga : Inilah 5 Pesawat Tempur Andalan Rusia yang Tampil di Ajang MAKS 2015
Baca juga : Inilah 5 Pesawat Tempur Andalan Rusia yang Tampil di Ajang MAKS 2015
Yang unik dan tidak lazim adalah, pencantuman jenis helikopter Apache secara jelas dan nyata dalam matriks rencana tindak pembangunan Kementrian/lembaga tahun 2014 pada RKP. Dengan demikian, hilang sudah kesempatan helikopter serang tipe lain untuk menggeser kedudukan Apache. Sementara pada pembangunan pertahanan yang lain, baik Angkatan Darat, Laut maupun Udara, tidak ada jenis dan merk tertentu yang ditulis secara jelas.
Baca juga : Helikopter Chinook, Apache dan Fennec TNI AD
Baca juga : Helikopter Chinook, Apache dan Fennec TNI AD
Indonesia telah mengajukan pembelian Apache Block 3 kepada Amerika Serikat sejak pertengahan 2012. Rilis DSCA menyebutkan, pembelian 8 unit. Pembelian Apache oleh Indonesia diperkirakan menelan biaya hingga 1,4 miliar USD. Jelas sudah pembelian helikopter Apache, karena tercantum dalam RKP 2014. (arc.web.id)