Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu menyatakan pemerintahnya berupaya meredakan ketegangan dengan Moskow, terkait penembakan pesawat perang Rusia di perbatasan Suriah. Dia pun menyerukan adanya persatuan untuk memerangi kelompok radikal ISIS.
"Meski langkah-langkah untuk mempertahankan wilayah kami akan tetap pada tempatnya, Turki akan bekerja sama dengan Rusia dan sekutu-sekutu kami untuk meredakan ketegangan," tulis Davutoglu dalam edisi Jumat ini di media The Times di London, Inggris.
Baca juga : Jubir Parlemen Rusia : Moskow Miliki Hak untuk Respon Militer Pasca Su-24 ditembak Jatuh Turki
"Penembakan jatuh sebuah jet tak dikenal di wilayah udara Turki bukan merupakan aksi terhadap negara tertentu," imbuhnya seperti dilansir AFP, Jumat (27/11/2015).
Pernyataan ini sejalan dengan statemen pemerintah Turki sebelumnya, bahwa saat insiden penembakan, militer Turki tidak tahu jika pesawat tempur yang ditembaknya itu adalah milik Rusia.
Baca juga : Rusia Vs Turki Memanas, Inilah Perbandingan Kekuatan Militer Kedua Negara
Davutoglu juga menekankan, komunitas internasional harus bersatu untuk menghadapi "musuh bersama". Dituliskannya, jika komunitas internasional malah saling berlawanan, maka satu-satunya pemenang adalah kelompok ISIS.
Baca juga : Semakin Mencekam, Turki Siagakan 18 Jet Tempur dan 20 Tank di Perbatasan Suriah
"Fokusnya harusnya mengatasi, menghadapi ancaman internasional yang ditimbulkan Daesh (nama lain ISIS), mengamankan masa depan Suriah dan mencari solusi atas krisis pengungsi saat ini," kata Davutoglu.
Baca juga : Fakta Fakta Sukhoi Su-24 yang Ditembak Jatuh Jet Tempur F-16 Turki
Pemerintah Rusia sebelumnya telah bersumpah akan mengambil langkah-langkah pembalasan terhadap perekonomian Turki sebagai respons atas penembakan pesawat perangnya oleh jet tempur F-16 Turki.
source: news.detik.com
Baca juga : Jubir Parlemen Rusia : Moskow Miliki Hak untuk Respon Militer Pasca Su-24 ditembak Jatuh Turki
"Penembakan jatuh sebuah jet tak dikenal di wilayah udara Turki bukan merupakan aksi terhadap negara tertentu," imbuhnya seperti dilansir AFP, Jumat (27/11/2015).
Pernyataan ini sejalan dengan statemen pemerintah Turki sebelumnya, bahwa saat insiden penembakan, militer Turki tidak tahu jika pesawat tempur yang ditembaknya itu adalah milik Rusia.
Baca juga : Rusia Vs Turki Memanas, Inilah Perbandingan Kekuatan Militer Kedua Negara
Davutoglu juga menekankan, komunitas internasional harus bersatu untuk menghadapi "musuh bersama". Dituliskannya, jika komunitas internasional malah saling berlawanan, maka satu-satunya pemenang adalah kelompok ISIS.
Baca juga : Semakin Mencekam, Turki Siagakan 18 Jet Tempur dan 20 Tank di Perbatasan Suriah
"Fokusnya harusnya mengatasi, menghadapi ancaman internasional yang ditimbulkan Daesh (nama lain ISIS), mengamankan masa depan Suriah dan mencari solusi atas krisis pengungsi saat ini," kata Davutoglu.
Baca juga : Fakta Fakta Sukhoi Su-24 yang Ditembak Jatuh Jet Tempur F-16 Turki
Pemerintah Rusia sebelumnya telah bersumpah akan mengambil langkah-langkah pembalasan terhadap perekonomian Turki sebagai respons atas penembakan pesawat perangnya oleh jet tempur F-16 Turki.
source: news.detik.com