Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) sedang mempersiapkan untuk mengendalikan kapal perang terbesar dan termahal, USS Zumwalt (DDG 1000).
Kapal perusak senilai USD4 miliar yang dibangun di Bath Iron Works ini, sedang dilengkapi dengan perlengkapan dan suku cadang sebelum secara resmi diambil alih oleh Angkatan Laut AS. Demikian pernyataan Kapten Kapal USS Zumwalt; James Kirk.
Kapal dengan panjang 610 kaki (186 meter) ini merupakan kapal perusak terbesar dengan teknologi tercanggih yang dimiliki armada Angkatan Laut AS.
Kapal ini memiliki bentuk sudut yang unik, yang membuatnya 50 kali lebih sulit untuk dideteksi oleh radar. Kapal USS Zumwalt juga dilengkapi senjata yang mampu menembak target dari jarak 100 mil. Baca juga : BRP Tarlac (LD-601), Kapal Perang Pertama Filipina yang Dibeli dari Indonesia
Kapal ini juga didukung oleh listrik yang dihasilkan oleh turbin. Teknologi yang digunakan oleh kapal USS Zumwalt sama dengan yang dipakai di Boeing 777. Baca juga : Rusia Tengah Kembangkan Misil Balistik Antarbenua, yang Mampu Menembus Tameng Misil AS
”Kami telah mengatasi banyak hambatan untuk sampai ke titik ini," kata ahli listrik John Upham, dari Litchfield. ”Saya pikir semua orang di galangan kapal bangga dengan pekerjaan yang kita lakukan,” katanya lagi, seperti dikutip IB Times, Senin (16/5/2016).
Biaya akhir dari pembuatan kapal ini diperkirakan mencapai USD4,4 miliar. “Zumwalt adalah sebuah tantangan untuk merakitnya karena semua teknologinya baru, tetapi uji coba laut menunjukkan itu adalah kapal perang kelas dunia dengan kemampuan yang unik,” kata Loren Thompson, analis senior pertahanan Lexington Institute yang berbasis di Virginia. Baca juga : Kapal Pesiar Pembawa Atlet Rusia Ditahan Penjaga Pantai Korea Utara
Sebanyak 143 awak kapal sudah berlatih selama lebih dari dua tahun untuk mengendalikan kapal Zumwalt.
Jay Wadleigh, presiden serikat di Bath Iron Works, mengatakan, "Saya pikir cara Zumwalt menjalani tiga uji coba laut secara berbeda adalah lebih baik daripada yang diharapkan siapa pun, (dari) kami, Angkatan Laut dan perusahaan.”
Kapal akan secara resmi ditugaskan ke layanan pada upacara di Baltimore pada bulan Oktober mendatang.
Kapal perusak senilai USD4 miliar yang dibangun di Bath Iron Works ini, sedang dilengkapi dengan perlengkapan dan suku cadang sebelum secara resmi diambil alih oleh Angkatan Laut AS. Demikian pernyataan Kapten Kapal USS Zumwalt; James Kirk.
Kapal dengan panjang 610 kaki (186 meter) ini merupakan kapal perusak terbesar dengan teknologi tercanggih yang dimiliki armada Angkatan Laut AS.
Kapal ini memiliki bentuk sudut yang unik, yang membuatnya 50 kali lebih sulit untuk dideteksi oleh radar. Kapal USS Zumwalt juga dilengkapi senjata yang mampu menembak target dari jarak 100 mil. Baca juga : BRP Tarlac (LD-601), Kapal Perang Pertama Filipina yang Dibeli dari Indonesia
”Kami telah mengatasi banyak hambatan untuk sampai ke titik ini," kata ahli listrik John Upham, dari Litchfield. ”Saya pikir semua orang di galangan kapal bangga dengan pekerjaan yang kita lakukan,” katanya lagi, seperti dikutip IB Times, Senin (16/5/2016).
Biaya akhir dari pembuatan kapal ini diperkirakan mencapai USD4,4 miliar. “Zumwalt adalah sebuah tantangan untuk merakitnya karena semua teknologinya baru, tetapi uji coba laut menunjukkan itu adalah kapal perang kelas dunia dengan kemampuan yang unik,” kata Loren Thompson, analis senior pertahanan Lexington Institute yang berbasis di Virginia. Baca juga : Kapal Pesiar Pembawa Atlet Rusia Ditahan Penjaga Pantai Korea Utara
Sebanyak 143 awak kapal sudah berlatih selama lebih dari dua tahun untuk mengendalikan kapal Zumwalt.
Jay Wadleigh, presiden serikat di Bath Iron Works, mengatakan, "Saya pikir cara Zumwalt menjalani tiga uji coba laut secara berbeda adalah lebih baik daripada yang diharapkan siapa pun, (dari) kami, Angkatan Laut dan perusahaan.”
Kapal akan secara resmi ditugaskan ke layanan pada upacara di Baltimore pada bulan Oktober mendatang.