Rusia dan Amerika Serikat serta negara-negara Barat telah bersaing mengembangkan pesawat tempur. Persaingan itu kian nyata setelah krisis Ukraina pecah. Sejak konflik Ukraina meletus dan Rusia dituduh sebagai biangnya, AS dan NATO “pasang badan” untuk melawan Rusia. Ketegangan kian melebar setelah NATO menumpuk kekuatan militer di Eropa timur dengan dalih melindungi sekutu-sekutunya, terutama tiga negara Baltik dari ancaman Rusia.
Rusia yang tidak terima dengan penumpukan kekuatan militer NATO di dekat wilayah perbatasannya, telah mengerahkan sejumlah pesawat tempurnya untuk bermanuver. Ketegangan ini mengingatkan kembali pada momen Perang Dingin, di mana Rusia (saat itu Uni Soviet) dan negara-negara Barat saling unjuk kebolehan dengan mengerahkan pesawat-pesawat tempur.
Rusia yang tidak terima dengan penumpukan kekuatan militer NATO di dekat wilayah perbatasannya, telah mengerahkan sejumlah pesawat tempurnya untuk bermanuver. Ketegangan ini mengingatkan kembali pada momen Perang Dingin, di mana Rusia (saat itu Uni Soviet) dan negara-negara Barat saling unjuk kebolehan dengan mengerahkan pesawat-pesawat tempur.
1. Sukhoi Su-27
Flanker telah berulang kali mengambil peran baru dalam skuad Angkatan Udara Rusia. Pesawat tersebut telah dikembangkan dalam berbagai varian, seperti Su-34 "Fullback" dan Su-33 "Flanker-D".
Pesawat Su-27 ini telah digunakan Angkatan Udara di seluruh dunia, terutama India dan China. Indonesia dan Vietnam juga tercatat ikut menerbangkan pesawat Su-27 di Asia.
2. MiG-29
Pesawat ini lebih kecil dari pesawat Su-27. Namun, Jerman menilai pesawat MiG-29 lebih lincah dari pesawat F-16. Pesawat MiG dirancang sebagai pesawat tempur multiperan dan dapat dilengkapi dengan rudal udara seperti rudal AA-8.
Fullcrum sudah banyak diekspor selama Perang Dingin dan sesudahnya. Contoh, Yugoslavia pernah menggunakan MiG-29 dalam Perang Balkan tahun 1990-an. Pemerintah Suriah juga masih mengandalkan MiG-29. Kuba, Iran dan Korea Utara juga diketahui menggunakan pesawat MiG-29 untuk memperkuat Angkatan Udaranya.
3. Sukhoi Su-35
Pesawat Su-35 dapat mencapai kecepatan tertinggi 2.390 km/jam, sedikit lebih lambat dari pesawat pendahulunya Su-27. Namun, radius tempurnya lebih jauh dari Flanker. Sebagai permulaan, Su-35 memiliki 12 stasiun senjata dengan berat 8.000 kg.
Selanjutnya>>