Suriah menjadi sumber utama ketegangan antara Turki dan Rusia, bahkan sebelum F-16 milik Turki menembak jatuh Su-24 Rusia di perbatasan Turki-Suriah pada 24 November.
Sejak dimulainya perang sipil Suriah pada 2011, Rusia dan Iran mendukung rezim Presiden Bashar Assad. Sedangkan Turki bersama Arab Saudi, Qatar dan Amerika Serikat mendukung oposisi antiAssad.
Baca juga : 10 Tahun Lagi PT Dirgantara Indonesia Akan Memproduksi Pesawat Tempur Sendiri
Sebagai anggota NATO dan akses yang lebih baik bagi Turki ke medan tempur Suriah, ditambah dengan superioritas militer Rusia, perang antara kedua negara kecil kemungkinan terjadi.
Namun, gesekan-gesekan serupa insiden 24 November berpeluang kembali terjadi, apalagi setelah Staf Umum Rusia mengumumkan tindakan yang lebih agresif kepada Turki.
Baca juga : Rusia Andalkan Rudal S-500 Untuk Hadapi Serangan Global Amerika
Artikel dari National Interest berikut ini akan membahas lima sistem persenjataan paling berbahaya yang dimiliki Turki. Menengok sistem persenjataan ini, Rusia harus berpikir dua kali sebelum 'cari gara-gara' dengan Turki.
Turki telah memproduksi (dengan lisensi AS) dan mengoperasikan berbagai jenis F-16 sejak pertengahan 1980-an sehingga TuAF memiliki pengalaman dan kemampuan mengendalikan burung besi ini.
Turki menembak Su-24 Rusia dengan rudal AIM-120 buatan AS. Gabungan F-16 dan AIM-20 adalah kombinasi yang mematikan. Jangkauan rudal tersebut mencapai 50 kilometer.
Dibuat berdasarkan model Type 209 T2/1400 buatan firma Jerman, HDW, Gür dipersenjatai dengan rudal antikapal Harpoon (UGM-84), Tigerfish buatan Inggris dan torpedo DM2A4 buatan Jerman.
Kapal selam ini juga dilengkapi dengan sistem deteksi dan target tercanggih. Seluruh persenjataan dan kemampuan itu mampu menjadikan kapal selam ini pemburu senyap yang mematikan yang mampu mengancam tentara Rusia di Mediterania timur.
Sejak dimulainya perang sipil Suriah pada 2011, Rusia dan Iran mendukung rezim Presiden Bashar Assad. Sedangkan Turki bersama Arab Saudi, Qatar dan Amerika Serikat mendukung oposisi antiAssad.
Baca juga : 10 Tahun Lagi PT Dirgantara Indonesia Akan Memproduksi Pesawat Tempur Sendiri
Sebagai anggota NATO dan akses yang lebih baik bagi Turki ke medan tempur Suriah, ditambah dengan superioritas militer Rusia, perang antara kedua negara kecil kemungkinan terjadi.
Baca juga : Rusia Andalkan Rudal S-500 Untuk Hadapi Serangan Global Amerika
Artikel dari National Interest berikut ini akan membahas lima sistem persenjataan paling berbahaya yang dimiliki Turki. Menengok sistem persenjataan ini, Rusia harus berpikir dua kali sebelum 'cari gara-gara' dengan Turki.
1. F-16 dan AIM-20 Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah (AMRAAM)
Angkatan Udara Turki (TuAF) memiliki hampir 250 pesawat tempur F-16. Sebanyak 30 di antaranya adalah jenis Block 50+ alias yang terbaru.
Baca juga : Militer Rusia Terima Terima 35 Rudal Balistik Antar Benua, 243 Pesawat, 90 Sistem Pertahanan Udara Baru
Baca juga : Militer Rusia Terima Terima 35 Rudal Balistik Antar Benua, 243 Pesawat, 90 Sistem Pertahanan Udara Baru
Turki telah memproduksi (dengan lisensi AS) dan mengoperasikan berbagai jenis F-16 sejak pertengahan 1980-an sehingga TuAF memiliki pengalaman dan kemampuan mengendalikan burung besi ini.
Turki menembak Su-24 Rusia dengan rudal AIM-120 buatan AS. Gabungan F-16 dan AIM-20 adalah kombinasi yang mematikan. Jangkauan rudal tersebut mencapai 50 kilometer.
2. Pengacak radar KORAL
Sistem pengacak radar KORAL merupakan tambahan peralatan militer terbaru Turki. Pengacak sinyal yang mudah dibawa-bawa ini didesain perusahaan negara Aselsan Corporation.
Baca juga : Pentagon Bereaksi Usai Rusia Luncurkan Serangan dengan Jet pembom Canggih Su-34 di Suriah
Sistem pertahanan atau penyerang elektronik ini didesain untuk menghambat dan menipu radar yang kompleks dan konvensional. KORAL juga mampu menganalisa sejumlah target sinyal di frekuensi lebar dan menentukan respons berkat kemampuan memori frekuensi radio digital (DRFM).
Sistem pertahanan atau penyerang elektronik ini didesain untuk menghambat dan menipu radar yang kompleks dan konvensional. KORAL juga mampu menganalisa sejumlah target sinyal di frekuensi lebar dan menentukan respons berkat kemampuan memori frekuensi radio digital (DRFM).
Baca juga : Menengok Senjata-senjata Rusia yang Diboyong ke Suriah
Efektif dalam rentang jarak 150 kilometer, KORAL dilaporkan mampu mengacak dan menipu sistem radar darat, laut, dan udara manapun.
Efektif dalam rentang jarak 150 kilometer, KORAL dilaporkan mampu mengacak dan menipu sistem radar darat, laut, dan udara manapun.
3. Kapal selam Gür
Angkatan Laut Turki mempunyai empat kapal selam Gür yang dianggap sebagai salah satu kapal selam diesel-elektronik terbaik di dunia.
Baca juga : Heli Agusta Westland AW-101, Calon Pengganti Heli Kepresidenan Super Puma
Baca juga : Heli Agusta Westland AW-101, Calon Pengganti Heli Kepresidenan Super Puma
Dibuat berdasarkan model Type 209 T2/1400 buatan firma Jerman, HDW, Gür dipersenjatai dengan rudal antikapal Harpoon (UGM-84), Tigerfish buatan Inggris dan torpedo DM2A4 buatan Jerman.
Kapal selam ini juga dilengkapi dengan sistem deteksi dan target tercanggih. Seluruh persenjataan dan kemampuan itu mampu menjadikan kapal selam ini pemburu senyap yang mematikan yang mampu mengancam tentara Rusia di Mediterania timur.
4. Kapal siluman Ada
Kapal siluman Ada merupakan penantang mematikan bagi Rusia. Kapal yang didesain dan diproduksi Turki ini dilengkapi dengan misil 8 Harpoon Block II, meriam OtoMelara Super Rapid dan senjata lain.
Baca juga : Hadapi Rudal Pertahanan S-300, Israel Andalkan Pesawat Tempur F-35
Kapal ini dilengkapi radar LPI yang bisa menyelinap ke kapal Rusia dan mengirimkan serangan mematikan.
Kapal ini dilengkapi radar LPI yang bisa menyelinap ke kapal Rusia dan mengirimkan serangan mematikan.
5. Unit Komando Laut SAT
SAT (Sualtı Taarruz Timleri/Tim Penyerang Bawah Laut) adalah pasukan khusus paling elit Turki. Mereka beroperasi di lingkungan apapun.
Baca juga : 3 Pesawat Jet Pembom Andalan Rusia dan Amerika
Mereka mampu masuk di belakang garis pertahanan lawan dari udara, darat atau laut, menciptakan pengalihan, menyerang fasilitas pelabuhan dan membuat kapal karam.
Mereka mampu masuk di belakang garis pertahanan lawan dari udara, darat atau laut, menciptakan pengalihan, menyerang fasilitas pelabuhan dan membuat kapal karam.