MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Igor Morgulov, dan Perwakilan Khusus China untuk urusan Semenanjung Korea, Wu Dawei, sepakat jika uji coba nuklir Korea Utara (Korut) telah melanggar resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, kedua diplomat itu menilai uji coba yang dilakukan oleh Pyongyang beberapa hari lalu itu bisa meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
"Keduanya melakukan tukar pandangan mengenai situasi pasca pengumuman uji coba nuklir Korut. Telah dicatat bahwa tindakan Pyongyang terang-terangan melanggar resolusi DK PBB yang ada dan dapat menyebabkan eskalasi militer dan ketegangan politik di kawasan itu," bunyi pernyataan Kemlu Rusia seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (8/1/2016).
Tidak hanya itu, Dawei dan Margulov juga mencatat bahwa menurut pandangan China dan Rusia dibutuhkan solusi diplomatik terhadap masalah nuklir Korut dalam rangka pembicaraan enam pihak.
Korut menyatakan telah berhasil melakukan uji coba nuklir bom hidrogen. Pyongyang melakukan uji coba itu dibawah Resolusi DK PBB yang dijatuhkan atas aktivitas nuklir Korut beberapa tahun lalu.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, kedua diplomat itu menilai uji coba yang dilakukan oleh Pyongyang beberapa hari lalu itu bisa meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
"Keduanya melakukan tukar pandangan mengenai situasi pasca pengumuman uji coba nuklir Korut. Telah dicatat bahwa tindakan Pyongyang terang-terangan melanggar resolusi DK PBB yang ada dan dapat menyebabkan eskalasi militer dan ketegangan politik di kawasan itu," bunyi pernyataan Kemlu Rusia seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (8/1/2016).
Korut menyatakan telah berhasil melakukan uji coba nuklir bom hidrogen. Pyongyang melakukan uji coba itu dibawah Resolusi DK PBB yang dijatuhkan atas aktivitas nuklir Korut beberapa tahun lalu.