Armada tempur China mulai menunjukkan arogansinya terhadap Indonesia.
Mereka nekat mengintimidasi aparat keamanan yang menangkap nelayan China yang memancing ikan di Laut Natuna, tanpa basa basi, Angkatan Laut negeri tirai bambu tersebut langsung menarik paksa KM Kway Fey 10078 dari tangan petugas.
Penangkapan itu berlangsung pada koordinat 05 07,490'N dan 109 11,830'E.Operasi gabungan yang terdiri dari petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI AL tersebut bergerak cepat dan langsung menangkap kapal berisi 13 awak tersebut.
Rupanya, AL China mendengar ada warga mereka yang ditangkap Indonesia. Militer negeri tirai bambu ini bergerak cepat, dan langsung merebut kapal milik nelayan China.Indonesia langsung mengajukan protes.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga ngamuk, dan meminta China meminta maaf atas insiden tersebut. Tapi China tetap bergeming, malah berbalik menuntut warganya dibebaskan.
Bagaimana reaksi TNI AL menghadapi sikap agresif China?Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi menegaskan data radar tidak mungkin salah terkait insiden Natuna akhir pekan lalu.
Dia membantah klaim pemerintah China yang berkukuh kapal pencuri ikan itu sedang beroperasi di wilayah mereka."Sesuai radar, kapal itu berada di wilayahkita," kata Ade saat ditemui diJakarta, Selasa (22/3).
Saat ini, TNI AL dalam posisi pasif. Ade menyatakan tidak akan ada penambahan armada ke pangkalan dekat Natuna kecuali diminta.
Sedangkan untuk insiden kapal coast guard China menghalang-halangi penyidik Kementerian Kelautan dan Perikanan, pihak TNI AL mengatakan penyelesaiannya lebih baik melalui jalur diplomatik.
Apalagi Kementerian Luar Negeri sudah mengirim nota protes, sehingga hasil pembicaraan para diplomat perlu ditunggu lebih dulu."(Penambahan) kekuatan ke Natuna itu nanti kan Panglima TNI menentukan pada asesmen kondisinya.
Ini kan semacam konflik perikanan ya, jadi diselesaikan dulu dalam konteks perikanan," kata Ade.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Lantamal IV/Tanjung Pinang, Letkol Josdy Damopolii menegaskan, TNI AL tak mau tinggal diam menghadapi insiden tersebut.
Mereka langsung mengerahkan armada lautnya menuju Laut Natuna dan menghadapi langsung kapal perang China."Berapa jumlah kekuatan kita, di mana posisi pengamanan, tidak boleh dibeberkan.
Tetapi yang pasti pengamanan di perairan perbatasan kitakuat," tegas Josdy di Pangkal Pinang, Selasa (22/3).
Selain itu, Josdy mengaku perma Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Lantamal IV/Tanjung Pinang, Letkol Josdy Damopolii menegaskan, TNI AL tak mau tinggal diam menghadapi insiden tersebut.
Mereka langsung mengerahkan armada lautnya menuju Laut Natuna dan menghadapi langsung kapal perang China."Berapa jumlah kekuatan kita, di mana posisi pengamanan, tidak boleh dibeberkan.
Tetapi yang pasti pengamanan di perairan perbatasan kitakuat," tegas Josdy di Pangkal Pinang, Selasa (22/3).
Selain itu, Josdy mengaku permasalahanChina dengan Indonesia bermula di perairan Natuna diambil alih oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sebab itu dia enggan mengomentari permasalahan itu karena sudah ranah politik."Kami (TNI AL) tidak memiliki kewenangan untuk mengomentarinya, karena sudah memasuki wilayah politis," ucap Josdy.Lebih jauh Josdy memaparkan, seluruh kebijakan terkait permasalahan muncul akibat intervensi kapal penjaga pantai terhadap petugas TNI AL dan KKP di perairan Natuna diputuskan Kementerian Luar Negeri dan KKP."Kami sudah mendapat arahan dari pusat," katanya singkat seperti dilansir Antara.
Permasalahan China dengan Indonesia bermula di perairan Natuna diambil alih oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sebab itu dia enggan mengomentari permasalahan itu karena sudah ranah politik."Kami (TNI AL) tidak memiliki kewenangan untuk mengomentarinya, karena sudah memasuki wilayah politis," ucap Josdy.
Lebih jauh Josdy memaparkan, seluruh kebijakan terkait permasalahan muncul akibat intervensi kapal penjaga pantai terhadap petugas TNI AL dan KKP di perairan Natuna diputuskan Kementerian Luar Negeri dan KKP."Kami sudah mendapat arahan dari pusat," katanya singkat seperti dilansir Antara.
Ini Respon Tegas TNI-AL Hadapi Arogannya Cina di Perairan Natuna.
sejarah konflik laut china selatan, penyebab konflik,
laut china selatan, laut china selatan memanas, panglima tni minta prajurit siaga, konflik laut china selatan 2015 2016, konflik laut china selatan antara rrc dan jepang, konflik laut china selatan wikipedia
peta laut china selatan, prediksi perang laut china selatan.