Dua anggota parlemen senior yang mewakili Partai Komunis mengusulkan untuk menyebar sistem rudal ke Kuba dan melanjutkan pekerjaan mata-mata Lourdes. Tindakan ini dilakukan sebagai aksi balasan dari rencana Amerika Serikat (AS) yang bisa mengancam Rusia dan sekutunya.
Dua legislator Rusia, Valery Rashkin dan Sergey Obukhov mengirimkan surat kepada Presiden Vladimir Putin tentang rencana Pentagon untuk menempatkan sistem rudal HIMARS di Turki. Keberadaan sistem rudal itu dinilai dapat menimbulkan ancaman bagi negara-negara anggota blok militer yang dipimpin oleh Rusia, Pakta Pertahanan Keamanan Kolektif (CSTO).
Sebagai balasan, kedua legislator itu pun meminta Putin untuk melanjutkan proyek mata-mata Lourdes, intelijen yang berbasis elektronik di Kuba. Mereka juga meminta Putin menyebar sistem rudal di negara Kepulauan itu dengan memanfaatkan hubungan bilateral kedua negara seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (28/4/2016).
Dua legislator Rusia, Valery Rashkin dan Sergey Obukhov mengirimkan surat kepada Presiden Vladimir Putin tentang rencana Pentagon untuk menempatkan sistem rudal HIMARS di Turki. Keberadaan sistem rudal itu dinilai dapat menimbulkan ancaman bagi negara-negara anggota blok militer yang dipimpin oleh Rusia, Pakta Pertahanan Keamanan Kolektif (CSTO).
Sebagai balasan, kedua legislator itu pun meminta Putin untuk melanjutkan proyek mata-mata Lourdes, intelijen yang berbasis elektronik di Kuba. Mereka juga meminta Putin menyebar sistem rudal di negara Kepulauan itu dengan memanfaatkan hubungan bilateral kedua negara seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (28/4/2016).
"Pertama, situasi di Kuba berbeda sekarang, dimana mereka telah memulihkan hubungan diplomatik dengan AS. Kedua, menempatkan rudal tidak akan berpengaruh pada keamanan kami. Oleh karena itu, ini hanya proposal populis yang tidak sesuai dengan kepentingan keamanan negara kita," kata Djabarov.
Sementara itu, pihak pemerintah Rusia hingga saat ini belum memberikan tanggapan atas permintaan tersebut. Selain kepada Presiden Putin, surat tersebut juga di teruskan kepada Menteri Pertahanan Sergey Shoigu dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.